Direktur Bapanas Resmikan Gerakan Pangan Murah di HPN dan HUT PWI ke-79, Soroti Stabilitas Ketahanan Pangan

Depok, Nuansapublik.com

– Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Maino Dwi Hartono, S.T., M.P., menghadiri perayaan Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-79 yang digelar di Kantor PWI, Jalan Melati, Pancoran Mas, Depok, pada Sabtu (15/02/2025).

Dalam kesempatan ini, Maino Dwi Hartono juga meresmikan Gerakan Pangan Murah, didampingi Ketua PWI, perwakilan Diskominfo, Dinas Kesehatan, Ketua Umum MUI, Camat Pancoran Mas, Lurah Depok Baru, Polres Depok, serta Ketua RW setempat.

Dalam sambutannya, Maino menekankan pentingnya ketahanan pangan nasional serta tantangan distribusi pangan di berbagai wilayah, termasuk kota dengan keterbatasan lahan seperti Depok. Ia menegaskan bahwa ketersediaan pangan harus tetap terjamin, baik dari produksi dalam negeri maupun dari sumber luar negeri, guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Produksi pangan bisa berasal dari dalam negeri, tetapi ada juga yang harus dipenuhi dari luar negeri karena tidak semua daerah memiliki kapasitas produksi yang cukup. Depok, misalnya, dengan lahan terbatas menghadapi tantangan dalam distribusi dan harga pangan yang stabil,” ujarnya.

Lebih lanjut, Maino menyoroti pentingnya keseimbangan harga pangan agar tetap terjangkau bagi masyarakat tanpa merugikan petani. Ia menegaskan bahwa harga pangan yang stabil bukan berarti murah, melainkan harus tetap menguntungkan petani sekaligus terjangkau bagi konsumen.

“Jika harga terlalu murah, petani akan kesulitan menutup biaya produksinya. Kita perlu menjaga keseimbangan agar petani tetap mendapatkan keuntungan yang layak, sementara masyarakat bisa membeli bahan pangan dengan harga wajar,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia masih mengimpor beberapa komoditas pangan utama, seperti bawang putih dan daging sapi. Pemerintah, kata Maino, terus berupaya meningkatkan produksi dalam negeri agar ketergantungan pada impor dapat dikurangi.

“Saat ini, sekitar 90% kebutuhan bawang putih nasional masih bergantung pada impor. Begitu juga dengan daging sapi, yang impornya masih mencapai 100.000 hingga 250.000 ton per tahun. Namun, pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan, termasuk memastikan tahun ini kita tidak mengimpor beras dan meningkatkan produksi jagung untuk pakan ternak,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Maino mengajak seluruh pihak, termasuk media dan masyarakat, untuk turut serta dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Ia juga mengapresiasi peran pers dalam menyebarluaskan informasi yang akurat dan edukatif mengenai kebijakan pangan serta langkah-langkah pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan.

“Pers memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. Dengan sinergi semua pihak, kita bisa membangun ketahanan pangan yang lebih kuat untuk Indonesia,” pungkasnya.

Acara HPN dan HUT PWI ke-79 ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah, legislatif, serta insan pers yang berkomitmen dalam mendukung transparansi dan edukasi informasi bagi masyarakat.

(TN/RK)

 

Mungkin Anda Menyukai