Depok, Nuansapublik.com
– Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok menggelar acara Rencana Kerja (Renja) Tahun 2025. di Balai Latihan Koperasi (Balatkop), Jalan Bahagia, Sukmajaya, pada Kamis (06/03/2025).
Acara ini dibuka oleh Wali Kota Depok, Supian Suri, serta dihadiri oleh anggota DPRD Depok, ketua Dekopinda, pelaku UMKM, dan Ketua BAZNAS.
Acara ini juga disiarkan secara daring dan diikuti oleh sekitar 100 peserta.
Dalam kegiatan ini, tiga narasumber dari Direktur PMJ, Bappeda, dan Kepala Dinas DKUM Depok memberikan paparan mengenai strategi penguatan koperasi dan UMKM.

Setelah pemaparan, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda), Teguh Prayitno, menyampaikan pentingnya kemandirian koperasi dan UMKM dalam menghadapi keterbatasan anggaran.
Menurut Teguh, tantangan utama koperasi saat ini adalah keterbatasan akses pendanaan.
Ia menyoroti tingginya suku bunga pinjaman koperasi yang mencapai 18%, sementara subsidi bunga yang diberikan hanya 9%. Hal ini dinilai masih kurang menarik bagi koperasi dan UMKM. Oleh karena itu, ia menyarankan agar subsidi bunga disalurkan melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau BPR Syariah, yang dianggap lebih fleksibel dalam mendukung pelaku usaha kecil.
Selain itu, Teguh juga menekankan peran akademisi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan adanya Beban Kerja Dosen (BKD), para dosen diharapkan dapat berkontribusi dalam penelitian serta pendampingan ekonomi keluarga.
Ia mengusulkan pembagian peran berdasarkan wilayah, di mana toko-toko tertentu dapat fokus pada wilayah barat, tengah, dan timur untuk memastikan pemerataan pendampingan ekonomi.
Sebagai penutup, Teguh menegaskan bahwa Dekopinda siap mendampingi masyarakat hingga tingkat kelurahan dan RW guna memperkuat ekonomi keluarga. Ia berharap berbagai pihak dapat bersinergi dalam menciptakan ekosistem koperasi yang lebih mandiri dan berdaya saing.
“Kompetensi, sinergi, dan pendampingan menjadi tiga kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi koperasi dan UMKM,” tutupnya.
(Tony/RK)