Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) menjadi momentum pemerintah bersama elemen masyarakat dalam memerangi narkoba di Kota Depok.
SETIAP – Tanggal 26 Juni diperingati sebagai Hari Anti Narkotka Internasional (HANI), momentum ini bisa cukup efektf untuk sosialisasi dan edukasi kepada warga masyarakat, akan bahaya peredaran gelap dan narkoba, khususnya bagi generasi muda, di Kota Depok.
Pemerintah Kota Depok bersama elemen masyarakat, harus bersatu padu, saling bahu-membahu dalam kecepatan peredaran dan narkoba, karena dampak yang ditimbulkannya begitu biasa, sangat merusak, terutama bagi genereasi muda kita.
Untuk menggali hal tersebut, Media Nuansapublik.Com. Berkesempatan berbincang dengan Anggota DPRD Prov.Jawa Barat, Dapil VIII (Kota Depok, Kota Bekasi) dari Fraksi Partai Manat Nasional (PAN), H.Hasbullah Rahmad, S.Pd, M.Hum, / Bang Has. disela-sela selesai acara senam sehat yang diikuti oleh 300 ibu-ibu dari berbagai komunitas senam yang ada di Kota Depok, yang diadakan oleh Baraya Care bersama mitranya dalam rangka peluncuran Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang digelar di City Plaza (Ramayana) Kota Depok, Minggu (03/07/2022 ).
Sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Bang Has menyambut baik kegiatan ini, karena Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), berlaku universal, untuk itu pemerintah Kota Depok mensuport kegiatan semacam ini, sebagai bentuk perwujudan kita melawan peredaran gelap dan penyelahgunaan narkoba , khususnya di Kota Depok.
Dalam kesempatan tersebut Hasbullah juga menambahkan, bahwa jumlah penduduk Kota Depok saat ini sudah mencapai kurang/lebih : 2,2 juta, dengan jumlah sebanyak itu ditambah sebagai penyanga ibu kota tentunya Kota Depok menjadi jangkauan pasar penyebaran narkoba yang cukup potensial.
Nah, untuk itu kekuatan, ketika pemerintah, aparat kepolisian danmas-ormas itu bersatu, maka ini menjadi yang sangat dahsyat untuk memerangi dan membendung peredaran dan pemakaian Narkoba di Kota Depok.
Dengan adanya senam sehat yang dilaksanakan bersama pagi ini, ini sebagai salah satu perwujudan dalam rangka ikut berpartisipasi dalam mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat akan bahaya narkoba. Pasti berbagai cara bisa dilakukan, bisa dengan olah raga, bisa melalui majelis taklim pengajian, bisa juga dengan kreativitas lainnya.
Jadi, bakat dan minat, lanjut Hasbullah Rahmad, itu ke hal-hal yang positif, dan jika sudah begini tidak akan ada yang berani menyentuh Narkoba, karena sudah tau, itu akan menimbulkan penyakit, yang bisa merusak hati, merusak otak, merusak kesehatan, dll, dan akhirnya mereka akan memilih hal-hal yang positif, sebisa mungkin menghindari akan bahaya Narkoba.
“Tetapi ini semua perlu dipraktekan, tidak cukup hanya dengan slogan-slogan “perang terhadap narkoba”, itu saja tidak cukup,” ujar Hasbullah Rahmad, penuh semangat.
Di sisi lain, Hasbullah Rahmad juga mengingatkan bahwa seorang pemimpin itu juga harus mampu menunjukkan suri tauladan yang kongkrit, kebijakannya untuk melawan maraknya narkoba khususnya di Kota Depok ini.
Untuk itu perlu adanya tindakan nyata, mendukung simpul-simpul publik yang melaksanakan kegiatan positif, karena dengan demikian jika kegiatan positif itu lebih banyak, Insya Allah akan mengurangi kasus Narkoba ini.
Bila perlu pemerintah kota juga membangun support center yang semua cabang olah raga ada disitu, anak-anak remaja, SD,SMP, SMA bisa olahraga disitu, sehingga mereka tidak akan menyentuh barang haram itu, karena ada saluran energi positifnya.
Hasbulah Rahmad juga menegaskan, bahwa kita punya fasilitas, tetapi dari informasi yang saya dengar kemarin HANI (2022) tidak jadi dilaksanakan, ini ada apa. Harusnya ini menjadi triger, monetum HAN ini bisa menjadi triger pemerintah bersama elemen masyarakat dalam rangka memerangi Narkoba di Kota Depok, ujar anggota dewan Prov. Jawa Barat asal Kota Depok.
“Ingat Narkoba itu bisa masuk di kelas SD, SMP, SMA berarti dia akan masuk pada regenerasi bangsa ini kedepan,” lanjutnya.
Kalau kita tidak menjaga generasi muda kita dari sekarang, generasi kita kedepan, 15 – 20 tahun yang akan datang akan menjadi tumpul otaknya, karena teracuni oleh barang haram ini.
Nah, hari ini kedepan kita bertanggung jawab untuk ikut menyelamatkan kita, anak cucu kita, kita harus bersama sama. Harusnya disuport kegiatan semacam ini, supaya Kota Depok bisa terbebas dari peredaran gelap dan narkoba.
Dalam kesempatan itu Hasbulah Rahmad berharapan, agar anak remaja yang potensial dan rawan dalam kutipan, akan terkontaminasi dalam tanda Narkoba itu, bisa digali potensinya secara maksimal dalam bidang apapun dan salurkan kepada hal-hal yang positif.
Jangan sentuh sama sekali barang haram ini, karena barang haram itu kalau sudah masuk ke tubuh kita, itu akan merusak otak, merusak kesehatan, dan yang paling parah merusak hati.
Ketika seseorang sudah sakau, kecanduan, mau kalung, motor tetangapun di-embatnya, sudah tidak ada hati, nah itu sangat berbahaya. Sangat bahaya sekali membuat generasi di Kota Depok ketika narkoba ini tidak kita cegah dari sejak dini.
Kedepan untuk Kota Depok, Hasbullah Rahmad sangat berharap, mari jaga bersama sebagai kampung kita, rumah kita untuk tidak boleh masuk beredar barang haram itu ke generasi kita, khususnya generasi, anak cucu kita di Kota Depok ini.
Untuk itu menurut Hasbullah Rahmad perlu adanya kerjasama, baik pemerintah dan semua pemangku kepentingan, mulai dari masyarakat, aparat perlu bekerja sama, karena bicara menyelamatkan generasi muda, ini menjadi tanggung jawab kita bersama.
Dalam kesempatan tersebut sebagai anggota dewan, Hasbullah Rahmad juga berpesan, bagi keluarga yang ada di Kota Depok, selamatkan dan jaga lingkungan masing-masing, setelah naik dijaga lingkungan RT nya, naik menjaga lingkungan RW nya, baru setelah itu kita bebaskan narkoba ditingkat kelurahan , tingkat kecamatan, dan Insya Allah di Kota Depok, akan bebas dari peredaran barang haram, narkoba.
Tetapi tentunya, ini semua harus dari bawah, mulai dari rumah tangga masing-masing untuk menjaga anak, keponakannya sampai terkontaminasi dengan barang haram ini, kalau tidak wah, repot. Ini barang kan bisa dikemas dalam berbagai bentuk rupa, kalau untuk anak SD misalnya, bisa dalam bentuk permen, dll.
Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang dua periode duduk sebagai anggota DPRD Kota Depok, pernah terjadi ketika Kota Depok sudah tercemar akan bahaya Narkoba pada generasi muda , pasti akan ada dampak lainnya, seperti kerawanan sosial, dan juga kriminalitas meningkat.
“Untuk itu, kita harus bertanggung jawab bersama, agar Kota Depok bisa bebas dari bahaya narkoba,”pungkas Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hasbullah Rahmad…( TY)