Depok Nuansapublik Com.
Depok, 8 Desember 2024 — Kehadiran Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) Kota Depok disambut positif oleh berbagai pihak. DPD ASPAI Kota Depok berkomitmen mengembangkan swasembada anggur di Indonesia, sekaligus memperkaya khasanah budidaya tanaman buah, terutama bagi penghobi dan petani anggur di Kota Depok.
Depok akan segera memiliki ikon buah baru, yaitu Anggur Mulyandari, yang diharapkan dapat menyusul popularitas Belimbing Dewa dan Alpukat Miki. Wakil Ketua PCNU Kota Depok Bidang Ekonomi, H. Acep Azhari, menyambut baik kehadiran ASPAI Kota Depok.
“Kami, PCNU Kota Depok, sangat mengapresiasi dan mendukung kehadiran DPD ASPAI Kota Depok yang pastinya akan memperkaya khasanah tanaman buah yang produktif, khususnya buah anggur,” ujar H. Acep Azhari, yang akrab disapa Jiacep, pada Minggu (8/12/2024).
Lebih lanjut, Jiacep menyampaikan bahwa PCNU Kota Depok telah mencanangkan program “Depok Hijau”, yang bertujuan mengajak warga Nahdliyin Kota Depok menanam anggur di rumah masing-masing. Program ini akan diluncurkan pada akhir Desember 2024.
“Kami sudah menyiapkan media tanamnya. InsyaAllah, program ini akan resmi diluncurkan pada akhir Desember. Kami juga menjalin kerja sama dengan Komunitas Anggur Kota Depok,” tambahnya.
Anggur Mulyandari Menuju Pasar Modern
Ketua DPD ASPAI Kota Depok, Ade Sulaeman, mengungkapkan bahwa ASPAI telah beroperasi di Depok selama lebih dari satu tahun dan terus bergerak dalam mewujudkan tujuan besarnya. Salah satu target utama mereka adalah mendaftarkan varietas Anggur Mulyandari secara resmi di tingkat nasional.
“Nama Anggur Mulyandari saat ini sedang dalam tahap akhir proses pendaftaran. InsyaAllah, pengujian dan verifikasi kebenaran serta keunggulannya segera selesai,” ujar Ade Sulaeman dalam acara Konsolidasi Swasembada Anggur di Indonesia yang digelar oleh DPD ASPAI Kota Depok.
Menurut Ade, pendaftaran varietas ini penting agar Anggur Mulyandari bisa masuk ke pasar modern. DPD ASPAI Kota Depok menargetkan produksi 1 juta benih anggur per tahun hingga 2030, dengan kuota untuk Kota Depok sebanyak 3.000 benih per bulan.
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, DPD ASPAI mendorong konsep urban farming. “Anggur tidak memerlukan lahan yang luas. Budidayanya bisa dilakukan di pot, dipagar, menggunakan sistem teralis, atau bahkan di atap rumah yang didesain sesuai keinginan,” jelas Ade.
Ia menambahkan, dengan metode ini, tanaman anggur bisa dipanen tiga hingga empat kali setahun, bahkan waktu panennya dapat diatur. Ke depan, ASPAI Kota Depok juga berencana mengadakan Rapat Kerja (Raker) guna memperkuat strategi swasembada anggur.
Kehadiran ASPAI Kota Depok beserta program urban farming dan pengenalan Anggur Mulyandari diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan berbasis buah lokal, serta memperkuat posisi Depok sebagai kota penghasil buah unggulan di Indonesia….(TN)