Depok, Nuanpublik.Com
5 Februari 2025
– Kelurahan Bakti jaya telah menyepakati sejumlah usulan prioritas yang akan direalisasikan pada tahun 2026 melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Yang di gelar di Balatkop (Balai Latihan Koperasi ) Rabu 05/02/2025. ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan pemerintah, Camat Sukmajaya, Anggota DPRD Ketua LPM serta para Ketua RW, para take holder Karang taruna, UPTD Puskesmas TP. PKK . serta, tokoh Agama dan Masyarakat.
Usulan-usulan tersebut disusun berdasarkan hasil rembuk RW dan mengacu pada petunjuk teknis (juknis) yang telah ditetapkan.
Lurah Bakti jaya, Mohammad Yanih, menjelaskan bahwa Musrenbang tahun ini memiliki perbedaan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Setiap RW mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 300 juta agar pembangunan dapat lebih maksimal dan merata di seluruh wilayah.
“Usulan Musrenbang ini baru, tapi bukan sesuatu yang baru. Perbedaannya adalah setiap RW kini mendapat alokasi dana khusus sebesar Rp 300 juta, sehingga pembangunan bisa lebih merata dan tepat sasaran,” ujar Lurah Yanih.
Berdasarkan hasil rembuk RW, usulan prioritas dari masing-masing wilayah bervariasi, mulai dari pemasangan CCTV, pemasangan kaca cembung di tikungan jalan, hingga pengadaan alat pemadam api ringan. Selain itu, pembangunan infrastruktur lain yang mendukung keamanan dan kenyamanan lingkungan juga menjadi fokus utama.
Dengan adanya alokasi dana yang lebih jelas untuk setiap RW, Lurah Yanih berharap pembangunan di Kelurahan Bakti jaya dapat lebih merata, baik dalam aspek fisik maupun pemberdayaan masyarakat.
Dalam sambutannya, Camat Sukmajaya, Wiyana, menegaskan bahwa Musrenbang ini merupakan bagian dari perencanaan pembangunan tahun 2025 yang akan direalisasikan pada tahun 2026.
Ia juga menjelaskan bahwa proses perencanaan ini harus menyesuaikan dengan transisi kepemimpinan baru yang akan datang, termasuk visi dan misi janji Walikota dan wakil walikota Kota Depok yang terpilih.
“Musrenbang ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan pembangunan, baik fisik maupun nonfisik, di lingkungan mereka. Kami ingin memastikan bahwa perencanaan ini benar-benar berdasarkan kebutuhan real warga di setiap RW,” ujar Wiyana.
Kelurahan Bakti Jaya, yang terdiri dari 29 RW dan 229 RT, memiliki populasi yang cukup besar dan padat.
Oleh karena itu, setiap RW diberikan alokasi dana sebesar Rp300 juta untuk merencanakan pembangunan di wilayahnya masing-masing.
Namun, dana tersebut harus disesuaikan dengan skema yang telah ditetapkan oleh Bappeda…
“Harapannya, program ini dapat berjalan dengan baik sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara optimal,” tutupnya.
(Tony )