Tapos, Nuansapublik.com
– Dalam rangka kegiatan Reses Tahun 2024-2025, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil Jabar VIII (Kota Depok-Kota Bekasi), H. Pradi Supriatna, S.Kom, MMSI, 4-13 Maret 2025 menggelar pertemuan dengan masyarakat RW 07, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok, pada Senin (10/03/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, termasuk Anggota DPRD Kota Depok H. Hamzah, Ketua LPM Kelurahan Cimpaeun, tokoh masyarakat, tokoh agama, Cilodong Tapos. serta para ketua RW.
Acara ini dipandu langsung oleh H. Hamzah Anggota Dprd Depok yang turut memberikan arahan kepada peserta reses.
Serap Aspirasi untuk Pembangunan yang Lebih Baik
Dalam sambutannya, Ketua RW 07 mengapresiasi kehadiran H. Pradi Supriatna beserta jajaran. Ia berharap melalui reses ini, aspirasi warga terkait pembangunan di wilayahnya dapat terealisasi dengan maksimal.
Ketua LPM Kelurahan Cimpaeun juga menegaskan dukungan penuh terhadap program pembangunan yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pemaparannya, H. Pradi Supriatna menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Gubernur Jawa Barat dan DPRD Kota Depok, guna mempercepat realisasi program pembangunan. Sebagai anggota Komisi 1 DPRD Jabar yang berfokus pada anggaran dan perizinan, ia memastikan pembangunan di sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta penanganan banjir dapat berjalan optimal.
“Jawa Barat memiliki 120 anggota dewan, dan kami masing-masing bertanggung jawab untuk menyerap aspirasi di daerah pemilihan kami.
Saya selalu berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk Gubernur, agar pembangunan di Kota Depok dan Kota Bekasi berjalan lancar.
Permasalahan seperti banjir, jalan, pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan underpass menjadi perhatian kita semua,” ujar H. Pradi Supriatna.
Selain itu, ia juga menyampaikan informasi mengenai program bantuan sosial, termasuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dengan bantuan senilai Rp 40 juta, yang dapat diajukan oleh warga sesuai prosedur yang berlaku.
Sesi Tanya Jawab dan Harapan ke Depan
Setelah pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, di mana masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi terkait kebutuhan infrastruktur dan kesejahteraan sosial di wilayah mereka.
Kegiatan reses ini menjadi momentum penting bagi warga untuk berdialog langsung dengan wakil rakyat, guna mempercepat realisasi program pembangunan yang lebih baik di masa mendatang.
Paparan Jawaban
Terima kasih atas pertanyaannya. Jika kita melihat secara keseluruhan, Kota Depok ini bisa dikatakan sebagai “Indonesia kecil”, karena di dalamnya terdapat beragam suku, budaya, dan karakter masyarakat yang berbeda-beda. Keanekaragaman ini adalah kekayaan yang harus kita kelola dengan baik agar bisa menjadi kekuatan dalam pembangunan kota.
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengemas dan mengelola keberagaman ini dengan bijak. Oleh karena itu, perlu ada perencanaan yang matang, baik dari segi pembangunan infrastruktur, tata kota, maupun kebijakan sosial dan ekonomi yang dapat mencerminkan keberagaman tersebut.
Salah satu bentuk nyata yang bisa diwujudkan adalah pembangunan monumen tematik atau kawasan budaya yang menjadi simbol keberagaman Depok, bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk mendukung pengembangannya.
Penyebaran Pembangunan yang Merata
Saat ini, banyak pembangunan yang masih terpusat di Margonda. Padahal, wilayah selatan, utara, timur, dan barat Depok juga perlu dikembangkan secara merata. Ruang terbuka hijau (RTH), akses jalan yang lebih luas, serta infrastruktur penunjang lainnya harus dipikirkan agar masyarakat tidak hanya terkonsentrasi di satu titik saja.
Bahkan, di tahun 2018 sudah ada rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang menghubungkan jalur timur ke barat hingga ke Cirebon dan Cipayung. Ini adalah langkah awal yang perlu dipastikan eksekusinya agar mobilitas warga lebih lancar dan pemerataan pembangunan bisa terjadi.
Saat ini memang sudah ada tol, tetapi tidak semua masyarakat bisa mengaksesnya. Oleh karena itu, proyek seperti underpass dan jalan penghubung lainnya harus terus didorong, termasuk melalui koordinasi dengan Kabupaten Bogor agar bisa memberikan manfaat luas bagi warga Depok.
Normalisasi Situ dan Pemanfaatan Ruang Terbuka
Lingkungan hidup juga harus menjadi prioritas. Kota Depok memiliki banyak situs dan situ (danau) yang perlu dinormalisasi dan dijadikan ruang terbuka hijau, tempat wisata kuliner, serta area olahraga. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi sumber oksigen, penyerapan air hujan, serta destinasi wisata lokal yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pelayanan Publik yang Mudah dan Terintegrasi
Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang bersih dan memberikan layanan yang mudah diakses oleh masyarakat. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah digitalisasi pelayanan publik, seperti:
1. Pelayanan kesehatan digital – Warga bisa mendaftar ke Puskesmas atau RS melalui aplikasi dari rumah, sehingga tidak perlu antre lama.
2. BPJS yang setara – Harus dipastikan bahwa layanan BPJS di Depok setara dengan Jakarta, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
3. Bantuan bagi warga kurang mampu – Pemerintah daerah harus meng-cover warga tidak mampu dengan subsidi atau program bantuan kesehatan.
Perencanaan Tata Kota yang Lebih Modern
Dalam hal infrastruktur, kita bisa belajar dari Singapura yang memiliki perencanaan kota yang sangat baik. Beberapa hal yang bisa diterapkan di Depok antara lain:
Integrasi fasilitas umum seperti saluran air, kabel listrik, jaringan internet, dan transportasi dalam satu sistem yang rapi.
Pembangunan utility box untuk mengatur sanitasi, air kotor, dan sistem drainase agar tidak mengganggu tata kota.
Revisi Rencana Tata Ruang Kota Depok dengan visi jangka panjang yang benar-benar matang agar tidak hanya tumbuh tanpa arah.
Semua hal ini harus dilakukan dengan perencanaan yang baik dan berkelanjutan. Peran serta masyarakat dan sinergi antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat sangat penting agar pembangunan di Depok berjalan optimal, tidak hanya terpusat di satu wilayah, tetapi merata ke seluruh penjuru kota.
Semoga langkah-langkah ini bisa terwujud dan membawa Depok menjadi kota yang lebih maju, nyaman, dan berdaya saing tinggi di masa depan….
H. Pradi Supriatna menutup kegiatan dengan harapan bahwa pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang penyerapan aspirasi, tetapi juga mempererat silaturahmi antara masyarakat dan para pemangku kebijakan.
(Tony/RK)