Depok Nuansapublik.Com.
– Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang SD, SMP, dan SMA Negeri di Kota Depok telah usai. Seperti biasa, proses ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Ada yang bersyukur karena anaknya diterima di sekolah negeri, ada pula yang kecewa karena tidak lolos.
“Itu lumrah dan wajar. Yang diterima girang, yang tidak diterima kecewa. Tetapi Pemerintah Kota Depok telah memberi solusi, yakni tersedianya 33 SMP swasta dan 11 MTS swasta yang berbiaya gratis,” ujar Ketua Garuda Nusantara Kota Depok, Haris Fadillah, saat ditemui di sela acara peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram di Masjid Balai Kota Depok, Sabtu (28/6/2025).
Haris Fadillah juga mengapresiasi pelaksanaan SPMB tahun ini yang dinilainya jauh lebih bersih dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Alhamdulillah untuk SPMB tahun ini, calo-calo di Kota Depok berkurang drastis, bahkan boleh dibilang hampir tidak ada,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa praktik percaloan sangat merugikan masyarakat. “Para calo kadang kurang ajar, uang orang tua siswa dikeruk, tetapi anaknya belum tentu bisa masuk ke sekolah negeri yang dituju. Bahkan tahun lalu ada oknum LSM yang dilaporkan ke polisi gara-gara membawa kabur uang orang tua siswa,” tambah pria yang dikenal murah senyum ini.
Haris menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan tegas Wakil Wali Kota Depok dalam memberantas calo SPMB. “Kami mendukung sikap Wakil Wali Kota Depok yang sangat tegas untuk membasmi calo-calo yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Di tempat yang sama, aktivis Depok, Pardong, turut memberikan komentarnya. Ia menilai langkah Pemerintah Kota Depok sudah tepat. “SMP dan MTS swasta gratis itu benar-benar langkah tepat dan disambut gembira oleh masyarakat,” ujar pria yang sehari-hari mengendarai bajaj ini.
Ia pun menegaskan dukungannya terhadap upaya pemberantasan calo SPMB. “Semangat Pak Wakil Wali Kota untuk memberantas para calo SPMB perlu kita dukung. Siapapun yang menghalang-halangi pemberantasan calo SPMB akan berhadapan dengan kami,” tutup Pardong…
