Harlah ke-7 dan Tasyakur Kelulusan Pesantren Al-Kindi Cipayung Depok: 93 Santri Diwisuda

Photo: KH. Abdul Ghani Pengasuh Pondok Pesantren Al-Kindi. Cipayung Depok. (Doc. Tn/Np/2025.

Depok Nuansapublik.Com.

– Pesantren Al-Kindi Cipayung Depok menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-7 sekaligus tasyakur kelulusan pada Minggu, 29 Juni 2025. Acara ini dihadiri para santri, alumni, orang tua, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemerintah dan Kementerian Agama Kota Depok.

KH. Abdul Ghani selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al-Kindi yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok menyampaikan rasa syukur atas usia pesantren yang kini menginjak tahun ke-7.

“Alhamdulillah hari ini pesantren sudah berusia tujuh tahun. Pada harlah ini kita juga melaksanakan wisuda dan tasyakur kelulusan SMP dan SMA sebanyak 83 santri, serta 10 santri alumni angkatan pertama yang benar-benar telah menuntaskan pendidikannya di sini. Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan formal, mereka berkewajiban mengamalkan ilmunya, baik dengan mengajar maupun pengabdian di pesantren ini,” ujar KH. Abdul Ghani.

Beliau menambahkan, total ada 93 santri yang diwisuda pada hari ini. Ia berharap para santri dapat menjadi insan yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.

“Mudah-mudahan santri-santri Al-Kindi menjadi orang-orang yang saleh dan salihah. Terima kasih kepada semua pihak yang hadir, mulai dari Pak Camat, Pak Lurah, Polsek, Kemenag, MUI, para kiai, habaib, guru-guru, serta perwakilan pondok pesantren lain seperti Pondok Pesantren Nurul Hidayah Gading Bogor Kesbangpol yang diwakili pak Arson Wibisono ” tambahnya.

Sementara itu, Hasan Basri dari Kementerian Agama Kota Depok menyampaikan apresiasinya atas keberadaan Pondok Pesantren Al-Kindi yang dinilai menjadi aset penting bagi pendidikan keagamaan di Kota Depok.

> “Hari lahir ke-7 Pondok Pesantren Al-Kindi ini sangat luar biasa. Kami sangat mengapresiasi karena pondok pesantren adalah bagian penting dari lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama. Pendidikan di pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk mental, akhlak, dan kemandirian santri. Mereka diajarkan untuk mandiri, mulai dari memasak hingga mencuci pakaian sendiri. Ini luar biasa,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa santri Pesantren Al-Kindi tidak hanya berasal dari Depok, tetapi juga dari Tangerang, Bogor, dan Jakarta. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang semakin luas kepada Pondok Pesantren Al-Kindi.

> “Mudah-mudahan ke depan Pondok Pesantren Al-Kindi semakin maju dan berkembang, serta dapat terus membina anak-anak kita ke arah yang lebih baik, terutama dalam pendidikan moral dan akhlak mereka,” tutup Hasan Basri.

Penulis: Tony yusepEditor: Rika R