MUI. Depok KH. Syihabudin Ahmad: Pesantren Harus Adaptif dan Siapkan Santri Go Internasional

Depok : Nuansapublik.Com.

– Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, KH. Syihabudin Ahmad, memberikan pesan dan motivasi kepada para santri dalam acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-7 sekaligus tasyakur kelulusan Pesantren Al-Kindi Cipayung Depok pada Minggu, 29 Juni 2025.

Acara tersebut dihadiri para santri, alumni, orang tua, tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah, para ulama, kyai, Forkopimda, dan Kemenag Depok.

Dalam sambutannya, KH. Syihabudin Ahmad mengingatkan pentingnya pesantren untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Ia menekankan bahwa para santri harus mempersiapkan diri untuk menghadapi era teknologi dan globalisasi dengan kemampuan bahasa asing.

> “Contohlah teman-teman santri di seluruh Indonesia yang akan ke luar negeri, mereka memperdalam bahasa asing seperti bahasa Inggris, Arab, bahkan di beberapa pesantren di Kediri sudah ada pembelajaran bahasa Mandarin dan Jepang. Ini penting karena ke depan teknologi semakin maju. Jangan sampai kita tertinggal,” ujarnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa dirinya siap membantu santri yang memiliki kemampuan dan kesungguhan untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

> “Kalau ada santri SMA dari sini yang ingin belajar bahasa untuk persiapan ke luar negeri, kirim saja 100 orang ke tempat saya di Cirebon. Nanti akan saya titipkan untuk belajar bahasa Inggris bagi yang ingin ke Australia atau Mekkah, bahasa Arab bagi yang ingin ke Mesir, dan insya Allah semua gratis. Kami siapkan program khusus selama enam bulan,” katanya.

Menurut KH. Syihabudin, selama ini banyak orang Indonesia yang belajar ke luar negeri bukan berasal dari kalangan pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah. Karena itu, pesantren harus mempersiapkan santri terbaiknya.

> “Jangan sampai kita ketinggalan. Pesantren harus adaptif dan visioner, mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan. Sekarang saja sudah ada AI yang bisa menjawab apa saja. Lima tahun ke depan teknologi akan semakin canggih. Jika kita tidak siap, kita akan terus tertinggal,” tegasnya.

Beliau menutup dengan syair motivasi agar pesantren tetap mempertahankan nilai-nilai lama yang baik, sekaligus mengadopsi hal-hal baru yang lebih baik.

> “Nilai-nilai lama yang baik tetap kita pertahankan. Tapi nilai-nilai baru yang lebih baik juga harus kita lakukan. Jangan sampai kita mandek. Pesantren harus terus bergerak dengan model-model baru, terutama dalam menyiapkan santri untuk melanjutkan studi ke luar negeri,” pungkasnya

Penulis: Tony yusepEditor: Rika R