–JAKARTA Nuansapublik.com.-
Patut diapresiasi bagi para Seniman Depok yang tergabung di Koloni Seniman Ngopi Semeja (Ksengsem) atas penampilannya yang berlangsung di Auditorium PDS HB Jassin lantai 4 Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, dengan membawakan Lakon Senja Berpuisi yang merupakan Dramatic Reading, Sekata Bergerak Merupa, karya Hamsad Rangkuti, pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Penampilan Ksengsem dihadapan para seniman TIM ini menjadi sorotan bagai para seniman yang sehari-hari berada di lingkungan Taman Ismail Marzuki, pasalnya yang rencana tampil di Selasar Ali Sadikin, PUS HB Jassin Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, berubah menjadi di Auditorium PDS HB Jassin lantai 4 TIM.
“Alhamdulillah, semua bisa dibicarakan dan Ksengsem tetap tampil meski harus bergeser ke lantai 4 PDS HB Jassin,” kata Sang Sutradara Badri Al Badri.
Badri mengatakan, meskipun harus mengangkut angkut barang ke lantai 4, tapi crew dan para pemain Senja Berpuisi dengan sigap bergotong royong langsung membangun set property pementasan.
“Semua berkat kerjasama para crew dan pemain sehingga dalam waktu singkat panggung pementasan dan property, selebihnya semua saya serahkan dan percayakan kepada para pemain memerankan peran nya masing-masing,” ujarnya.
Lakon Senja Berpuisi yang dimulai pukul 18.45.Wib diawali dengan masuknya Dalang yang diikuti para pemain lainnya kedalam pentas, dan mengalir hingga pertunjukan usai kurang lebih 60 menit penampilan. Diseson terakhir para pemain Senja Berpuisi membagi-bagikan doorfrize kepada para penonton.
“Plong sudah rasanya ketika terdengar riuh tepuk tangan dari penonton diakhir cerita Senja Berpuisi,” ungkap Sang Dalang, Puguh.
Dirinya mengatakan, baginya pementasan Senja Berpuisi ini merupakan tantangan baginya, karena harus menjelaskan secara terperinci kepada penonton lakon yang dimainkannya.
“Tentunya saya mengucapkan terima kasih kepada semua pemain dan crew atas kerjasamanya sehingga pementasan berlangsung sukses, apresiasi tentunya buat para penonton yang menyaksikan dari awal hingga akhir pementasan,” tuturnya.
Sedangkan Adie Rakasiwi menambahkan, kangennya pada suasana tempat pementasan TIM Jakarta terobati sudah, meski berubah total dari segi pembangunannya TIM sekarang ini, baik ruang pementasan teater, pameran maupun yang lain lainnya. Dirinya juga berharap agar Kota Depok segera mempunyai gedung kesenian untuk para seniman menampilkan karya-karyanya.
“Ya terobati sudah rasa kangen pentas di TIM. Semoga Depok segera mempunyai Gedung Kesenian dan secepatnya terealisasi pembangunannya untuk para Seniman berkreatif menampilkan karya-karyanya, baik teater, lenong, tari, lukis maupun penampilan lainnya,” tutupnya.( TY)