Makna Pernikahan dalam Pandangan Islam
Penceramah: Kyai Haji Achmad Sobari
Depok : Nuansapublik.Com.
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umat beliau hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada malam yang penuh berkah ini, kita berkumpul dalam rangka mendoakan kedua calon mempelai. Maka sesuai dengan momen ini, izinkan saya menyampaikan sedikit tausiah mengenai pernikahan dalam pandangan Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“Wa min āyātihī an khalaqa lakum min anfusikum azwājan litaskunū ilaihā…”
(Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tenang kepadanya…)
Pernikahan adalah salah satu dari tanda-tanda kebesaran Allah. Maka dari itu, pernikahan harus dijaga dengan sungguh-sungguh, sebagaimana kita menjaga ayat-ayat suci Al-Qur’an. Jangan dipermainkan, jangan disia-siakan, dan jangan sampai menyakiti hati pasangan.
Tujuan utama dari pernikahan adalah sakinah—yakni ketenangan. Bila ada pasangan yang menikah namun belum merasakan ketenangan, maka itu pertanda adanya hal yang perlu diperbaiki. Ketenangan dalam rumah tangga hanya bisa dicapai jika masing-masing pihak memahami dan melaksanakan hak serta kewajibannya.
Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, dan istri adalah pendamping yang patut dijaga serta dibahagiakan. Ketika istri bahagia, rumah tangga akan dipenuhi cinta dan kasih sayang.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyebutkan empat kriteria dalam memilih pasangan hidup:
1. Karena hartanya,
2. Karena kecantikannya,
3. Karena keturunannya,
4. Karena agamanya.
Maka utamakanlah yang terakhir—yakni agamanya. Pilihlah pasangan yang memiliki pemahaman dan pengamalan agama yang baik. Jangan semata-mata karena harta atau rupa. Carilah pasangan dari keluarga yang baik, memiliki asal-usul yang jelas, dan siap diajak membangun rumah tangga yang diridai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga Allah memberkahi pernikahan kedua mempelai, menjadikannya keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, serta menjadi pasangan yang saling menguatkan dalam kebaikan dan ketakwaan.
Amin ya Rabbal ‘alamin.
( Tony Yusep)