Depok, Nuansapublik.Com.
– Warga Perumahan Griya Telaga Permai RW 19, Kelurahan Cilangkap, Depok, Di Acara Upacara memperingati HUT RI. Yang ke 80 Thn. meluncurkan inovasi baru dalam pengelolaan sampah. Mereka menciptakan alat *PESTA* (Pembakaran Sampah Tanpa Asap),
sebuah incinerator ramah lingkungan yang mampu mengurangi volume sampah tanpa menimbulkan polusi asap Minggu 17/08/2025.

Alat ini diberi nama Wastaincenerator hasil gagasan Ketua RW 19, yang juga sebagai Ketua HKTI kota Depok. Yaitu *Yuris Macfud SH* sdnelumny berdiskusi dengan Bapak. H. Ade Firmansyah dari Praksi PKS kota Depok, terkait solusi sampah yang ada di. Masyarakat saat ini.
kemudian Yuris melakukan kolaborasi dengan Pengurus Lingkungan RT dan RW.19. Katae GTP. Yang Team nya di. ketuai oleh Safira. Anggotanya M. Pasha, Khafiz, Fesya, Rado dan Raihan. Ide dan project ini di biayai oleh PT. Bumi Alam Jati. Sebuah Perusahaan yang mendukung ramah lingkungan
PESTA hadir sebagai solusi atas permasalahan sampah rumah tangga yang terus meningkat dan menjadi pekerjaan rumah bersama bagi masyarakat maupun pemerintah.
“Alat ini fungsinya untuk mengurai asap dari hasil pembakaran sampah. Dengan kapasitas satu tangki mencapai 200 kilogram sampah sekali pembakaran, PESTA mampu membantu warga mengurangi ketergantungan pada pengangkutan sampah ke TPA Cipayung,” jelas Yuris Macfud.
Inovasi ini terwujud melalui kolaborasi antara masyarakat dan PT Bumi Alam Jati. Dengan teknologi sirkulasi udara optimal dan suhu pembakaran tinggi, asap dan bau dari proses pembakaran dapat diminimalisir sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan warga.
Tokoh masyarakat sekitar, menyambut positif kehadiran PESTA. “Selama ini warga khawatir dengan asap saat membakar sampah, tapi dengan alat ini, masalah tersebut bisa teratasi. Kami sangat antusias karena ini menjadi alternatif pengelolaan sampah yang praktis dan sehat,” ujar salah satu tokoh warga.
Hal senada juga disampaikan Safira Team anak muda yang ikut mensupport kreativitas 2 nya. Sehingga alat ini bisa tercipta baik sesuaii expetasi yang di harapkan
Menurutnya, PESTA bukan hanya sekadar alat, tetapi juga inovasi yang mendukung kesehatan masyarakat serta kelestarian lingkungan. “Selain mengurangi polusi udara, inovasi ini juga menjaga kualitas udara, mencegah gangguan pernapasan akibat asap, dan bisa mengurangi beban TPA. Kami berharap PESTA menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus menciptakan solusi lingkungan,” ungkapnya.
Dengan biaya pembuatan sekitar Rp. 7-10 juta per unit, PESTA diharapkan dapat dikembangkan lebih luas sehingga bisa digunakan oleh masyarakat di berbagai wilayah. Dan bisa menjadi solusi Pemerintah dalam penanggulangan sampah yang selama ini belum selesai.
“Ini adalah contoh nyata bahwa inovasi sederhana dari lingkungan bisa memberi manfaat besar, baik untuk kesehatan, kebersihan, maupun keberlanjutan kota,” tambah Yuris Machfud.
Penulis : Tony Yusep